Wisata Batu Mahasur Kurang Mendapat Perhatian

FAKTAKALIMANTAN.CO.ID,KUALA KURUN - Wilayah Kabupaten Gunung Mas banyak menyimpan potensi sumber daya alam (SDA) yang menarik dan potensial menjadi su

Dukung Rute Penerbangan Baru ke Banjarmasin
Polsek Sepang Secara Rutin Berikan Sosialisasi Ilegal Mining
Warga Kelurahan TTA Terdampak Banjir Mendapat Bantuan Pemkab Gumas

FAKTAKALIMANTAN.CO.ID,KUALA KURUN – Wilayah Kabupaten Gunung Mas banyak menyimpan potensi sumber daya alam (SDA) yang menarik dan potensial menjadi sumber pendapatan daerah, khususnya dari sisi pariwisata.

Salah satunya, wisata air terjun Batu Mahasur Kuala Kurun. Namun sayangnya objek wisata yang punya nilai berharga ini kurang mendapat perhatian maksimal dari pemerintah daerah setempat.

Salah satu pengunjung, Wawan (27) mengatakan sebenarnya objek wisata air terjun ini cukup bagus, dan punya potensi untuk dikembangkan. Hanya saja kurang pengelolaan yang maksimal, misalkan sarana dan prasarana objek wisata, khususnya masalah parkir.

Seharusnya pelayanannya ditingkatkan lagi demi kenyamanan pengunjung, contohnya, penagihan tarif masuk wisatawan yang harusnya lebih jelas dan memuaskan pengunjung wisata.

Apabila masuk ke lokasi wisata harus bayar, tentunya harus disertai dengan karcis tanda masuk yang resmi dari pemerintah dalam hal ini Dinas Perhubungan, sehingga itu bisa menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) Pemkab setempar. Karcis masuk juga fungsinya untuk mengontrol sumber pendapatan objek wisata agar lebih jelas arah pemasukannya. Karena selama ini hanya bayar masuk tapi tidak ada karcis masuknya, ujarnya.

Menurutnya, dengan pelayanan maksimal maka pengelolaan wisatapun akan lebih baik dan terarah serta dapat menjadi sumber PAD. Karena sangat disayangkan apabila wisata yang menarik dengan pengunjung yang banyak, tapi kurang mendapat perhatian.

Masyarakat sangat berharap objek wisata ini dapat dikembangkan lebih baik lagi. Artinya, pemerintah lebih berperan aktif didalam pengelolaan wisata, karena sarana dan prasarana wisata banyak yang sudah tidak layak pakai.

Misalkan saja, papan seluncuran mandi untuk anak yang terbuat dari besi dan las lasannya sobek dan berpotensi mengakibat luka bagi pengunjung diharapkan kepada pihak terkait agar diperbaiki. Pondok tempat peristirahatan juga diperhatikan demi kenyamanan pengunjung menikmati perjalanan wisata. “Disamping itu, wc/ toilet pun seharusnya bersih dan tidak berbau,” harapnya. (Hri)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS:
error: Content is protected !!