Penjahit Binaan Dinas Transnaker dan Koperasi UKM Gumas Produksi Masker

faktakalimantan.co.id - KUALA KURUN - Plt Kepala Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja dan Koperasi UKM Kabupaten Gunung Mas, Sudin mengatakan bahwa pi

Musim Tanam Asep, Jaya S. Monong Bajak Sawah
Cuaca Tidak Menentu, Warga Gumas Diimbau Tetap Waspada
Sekda Gumas Beberkan Pentingnya Kelola Perpustakaan

FOTO : Penjahit di Jalan Singa Runjan Kota Kuala Kurun, Hair (58) saat mengerjakan pesanan masker kain, Kamis (9/4/2020).

faktakalimantan.co.id – KUALA KURUN – Plt Kepala Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja dan Koperasi UKM Kabupaten Gunung Mas, Sudin mengatakan bahwa pihaknya bakal berikan bantuan masker kepada masyarakat maupun pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di daerahnya.

“Masker itu nantinya akan diberikan kepada pelaku UKM dan masyarakat yang membutuhkan. Pembuatnya merupakan para penjahit binaan kami asal Desa Tewang Pajangan, Kuala Kurun dan Desa Tewai Baru,” ungkapnya, Kamis (9/4/2020).

Produksi masker berbahan kain APL dua lapis itu sebanyak 1.000 lembar. Biaya pembelian bahan hingga pembuatan masker tersebut, sepenuhnya berasal dari dana urunan gerakan koperasi yang berada di Gunung Mas.

“Kain yang telah dibeli selanjutnya diserahkan kepada penjahit binaan kami untuk dibuatkan masker. Memang mereka tidak mematok biaya menjahit, namun kami tetap berikan sedikit upah. Istilahnya sekedar uang lelah,” bebernya.

Sementara ini penjahit binaannya cuma mampu memproduksi masker sebagai alat perlindungan serangan Covid-19. Namun tidak menutup kemungkinan, ke depan pihaknya bisa membuat pakaian alat pelindung diri (APD).

“Kendalanya adalah bahan baku dan modal yang pastinya jauh lebih mahal dibanding membuat masker. Tapu kalau nanti ada pesanan, bahannya tersedia dan jelas standarisasinya, mungkin bisa membuat pakaian itu,” pungkas Sudin.

Seorang penjahit di Jalan Singa Runjan Kota Kuala Kurun, Hair (58) mengatakan bahwa dirinya mendapatkan pesanan masker kain dalam jumlah banyak dari salah seorang dermawan.

“Orang itu menyuruh saya membuat masker sebanyak yang saya bisa. Informasinya masker itu mau dibagi-bagikan kepada masyarakat, di rumah ibadah dan sebagainya,” jelas Hair.

Pria yang telah menggeluti dunia jahit selama 20 tahun terakhir itu mengatakan, dalam sehari sanggup membuat 200 masker berbahan kain katun. Sebelum wabah Covid-19, dirinya mengaku belum pernah mendapat pesanan masker dalam jumlah banyak seperti ini. Masker buatannya sendiri dihargai Rp 6 ribu per lembar dan dijamin mampu bertahan hingga 10 kali dicuci.

“Membuat masker tergolong mudah, karena tidak terlalu susah dalam penjahitan, mendapatkan bahan hingga proses pemotongan bahannya.
Selama virus Korona, saya tidak merasakan dampak ekonomi yang cukup berarti,” katanya. (agg/hms)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS:
error: Content is protected !!