Pilkada 2018 di Kalteng Diprediksi Munculkan Banyak Kerawanan

Palangka Raya, GK - Polda Kalimantan Tengah memprediksi tahapan pilkada serentak 2018 akan menimbulkan berbagai kerawanan bagi kondusifitas kamtibmas.

Jelang Idul Fitri, Dinas Perdagangan Diminta Aktif Kontrol Harga Bahan Pokok
DKPP Gumas Rekomendasi Pupuk Jenis Ini Kepada Petani
Ampera A.Y Mebas Minta Perketat Jalur Perbatasan

Palangka Raya, GK – Polda Kalimantan Tengah memprediksi tahapan pilkada serentak 2018 akan menimbulkan berbagai kerawanan bagi kondusifitas kamtibmas. Kerawanan ini antara lain adalah munculnya  bentrokan, huru hara, pengerusakan, ancaman kekerasan  hingga politik uang yang tidak sehat.

Hal ini terpapar dalam hasil analisa dan evaluasi Kamtibmas Kalteng 2018 oleh Polda Kalteng dipaparkan oleh Kapolda Kalteng, Brigjendpol Anang Revandoko, Kamis (04/01/2018). Dijelaskan Kapolda kelahiran Semarang ini, tahapan pilkada serentak 2018 akan dilangsungkan di 10 kabupaten dan 1 kota dan rentan menimbulkan berbagai kerawanan kamtibmas. Diantaranya adalah terjadinya pawai dan arak arakan yang dapat menganggu ketertiban umum dan bentrokan antar pendukung dan kerusuhan massa jika terjadi jadwal kampanye yang bersamaan.

Kemungkinan lainnya adalah pengerusakan terhadap baliho atau munculnya pelanggaran terhadap alat peraga serta adanya tindakan lain yang dapat mengganggu kampanye yakni pelanggaran aturan berkampanye seperti penghinaan, penghasutan serta provokasi isu. Tak hanya itu korps Tribrata Polda Kalteng juga mempredikasi munculkan hasutan dan sentimen Suku, Agama, Ras dan antar golongan atau SARA, gangguan kamtibum, tindakan atau ancaman kekerasan, pengerusakan hingga  politik uang bagi massa yang hadir kampanye.

“Seluruh prediksi kerawanan dan ancaman ini harus dikelola dengan baik antara polisi, masyarakat dan pemangku lain agar selalu tercipta situasi kondusif”, jelasnya.

Lebih jauh, Kapolda Kalteng, Anang Revandoko, juga mengajak seluruh masyarakat untuk tak mudah berlarut dalam ujaran kebencian dan sentiment SARA yang dibangun pihak tertentu. Warga masyarakat diminta untuk bijak dan dewasa dalam bersikap agar tidak mudah terpancing hasutan, provokasi dan ujaran kebencian hingga hoax demi kepentingan politik sesaat. Kapolda mengingatkan agar warga bebas memilih dan tetap harmonis dan rukun setelah proses pemilu berakhir. (krn/sog)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS:
error: Content is protected !!