Jala Ikan saat Hujan Ekstrim, Pemuda Rangan Tate Tewas Tersambar Petir

  Faktakalimantan.co.id - KUALA KURUN – Nahas nasib Santo Wijaya. Pemuda 20 tahun itu seketika tewas usai mengalami insiden tersambar peti

Kawasan Ketahanan Pangan di Kalteng Diuji Publik
Integrasikan Layanan Publik Dalam Satu Lokasi
Bikin Malu, Pasangan Bukan Pasutri Ini Kepergok Nginap di Hotel

FOTO : Jenazah Santo Wijaya saat disemayamkan di rumah duka.

 

Faktakalimantan.co.id – KUALA KURUN – Nahas nasib Santo Wijaya. Pemuda 20 tahun itu seketika tewas usai mengalami insiden tersambar petir. Kejadian diduga saat dirinya sedang menjala ikan di pinggir Sungai Kahayan di wilayah Desa Rangan Tate, Kecamatan Mihing Raya, Kabupaten Gunung Mas, Senin (16/5/2022) sekitar pukul 18.30 WIB.

Berdasarkan keterangan Kepala Desa (Kades) Rangan Tate, Sibok menjelaskan bahwa sore itu korban bersama empat teman sekolahnya berangkat menjala ikan di sungai.

“Mereka yang awalnya berlima berpisah menjadi dua perahu, dimana korban berdua dengan temannya. Saat sedang asik menebarkan jala, seketika itu cuaca mulai mendung,” jelas Sibok, Selasa (17/5/2022).

Meski cuaca mendung ke lima sekawan ini terus melanjutkan pencarian ikan, sampai ketika cuaca berubah menjadi ekstrim. Guntur disertai petir menggelegar ketika itu.

“Saat korban dan temannya asyik menebar jala ikan, disitulah Santo tersambar petir mengenai tubuhnya dan langsung tewas ditempat. Sedangkan temannya yang satu ikut tersambar petir dan mengenai kakinya,” ujar Sibok.

Lalu ke tiga teman mereka yang melihat kejadian itu langsung mendatangi kedua korban dan langsung mengevakuasi korban. Setelah sampai di Desa Rangan Tate, mereka langsung dibantu warga setempat.

“Setelah itu warga langsung membawa korban ke Puskesmas Kampuri, sedangkan satunya lagi langsung dirujuk ke rumah sakit di Palangka Raya,” tuturnya. (Agg/hms)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS:
error: Content is protected !!