Minimalisir Risiko Bencana, BPBD Kapuas Terus Bentuk Destana

faktakalimantan.co.id - KUALA KAPUAS - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas kembali membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana

Berikut Upaya Penanganan dan Pencegahan Covid-19 di Kapuas
Dukung Percepatan Pembangunan, Tokoh dan Kades Datangi DPRD Kapuas
Pangkalan Gas LPG 3 Kg Dilarang Jual ke Pengecer

PEMBENTUKAN : Jajaran BPBD Kabupaten Kapuas bersama anggota Destana di Desa Tajepan, Rabu (18/12/2019).

faktakalimantan.co.id – KUALA KAPUAS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas kembali membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Tajepan, Kecamatan Kapuas Murung, Kabupaten Kapuas, Rabu (18/12/2019). Sebagai salah satu upaya pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat.

Di Desa Tajepan, pembentukan dan pengembangannya sejak tanggal 16 Nopember sampai 18 Desember 2019. Dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang, terdiri dari warga masyarakat dan perangkat desa setempat.

Destana adalah desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana, serta dapat memulihkan diri dari dampak yang merugikan jika terkena bencana.

Destana juga merupakan sebuah desa yang memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya. Desa yang mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan, sekaligus meningkatkan kapasitas dari mengurangi risiko bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

“Pengembangan Destana merupakan salah satu upaya pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kapuas Panahatan Sinaga, SH pada Kamis (19/12/2019).

Lebih lanjut dijelaskan Sinaga, bahwa pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat adalah segala bentuk upaya untuk mengurangi ancaman bencana. Bentuk kerentanan masyarakat dan meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan yang direncanakan, serta dilaksanakan oleh masyarakat sebagai pelaku utama.

“Masyarakat terlibat aktif dalam mengkaji, menganalisis, menangani, memantau, mengevaluasi dan mengurangi risiko bencana yang ada di wilayahnya. Terutama dengan memanfaatkan sumber daya masyarakat lokal demi menjamin keberlanjutanya,” katanya.

Lebih jauh dikatakan, tujuan dibentuk dan pengembangan Destana juga untuk melindungi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bahaya dari dampak bencana. Sehingga bisa meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam, dalam rangka pengurangan risiko bencana.

“Selain juga meningkatkan kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya dan pemeliharaan kearifan lokal untuk pengurangan risiko bencana,” pungkasnya.

BPBD Kabupaten Kapuas berharap, dengan mendapatkan pelatihan kebencanaan, warga masyarakat dan perangkat desa dapat memahami dasar-dasar mitigasi, pencegahan, kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana. Hal ini juga sekaligus menjadi mitra BPBD yang dapat bergerak cepat, tanggap dalam penggulangan kebencanaan seperti di Desa Tajepan dan desa sekitarnya.

“Kami harapkan Destana ini bisa menjadi mitra BPBD Kapuas yang bergerak cepat di dalam membantu penanganan kebencanaan di Desa Tajepan dan desa sekitarnya, serta dengan dilaksanakanya pelatihan ini masyarakat yang tergabung dalam forum Destana sudah siap menghadapi bencana,” ujar pria yang selalu tampil enerjik ini.

Ke depan BPBD Kapuas bertekad akan terus membentuk dan mengembangkan Destana di desa-desa yang rawan bencana, serta diharapkan kemandirian masyarakat dalam penanggulangan bencana, khususnya bagi mereka yang tinggal di wilayah rawan bencana di Kabupaten Kapuas.

“Sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 telah terbentuk lima desa tangguh bencana di Kabupaten Kapuas,” tutupnya. (SS3)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS:
error: Content is protected !!