Cegah Stunting dengan Penjaringan Anak Sekolah

PULANG PISAU – Pencegahan stunting ternyata bisa dilakukan sejak memasuki usia remaja putri. Hal itu mengingat pada usia tersebut, siklus awal ter

Dorong Pembangunan SDM
Pemkab Diminta Tangani Infrastruktur Jalan Desa
Dukung Pengembangahn Taman Sumbu Kurung

PERTEMUAN : Kepala Bidang Kesmas Dinkes Kabupaten Pulpis, Ma’ruf Kurkhi saat memberikan materi pencegahan stunting di depan aparatur desa di Aula Bappedalitbang.

PULANG PISAU – Pencegahan stunting ternyata bisa dilakukan sejak memasuki usia remaja putri. Hal itu mengingat pada usia tersebut, siklus awal terjadinya Stunting. Demikian disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), Ma’ruf Kurkhi, kemarin (4/10/2019).

Menurutnya, banyak upaya yang bisa dilakukan dalam pencegahan stunting, diantaranya dengan melakukan penjaringan anak sekolah mulai usia sekolah dasar, menengah pertama dan menengah atas. Karena diusia remaja putri merupakan cikal bakal siklus terjadinya stunting apabila mengalami anemia atau kekurangan darah.

“Kalau diusia remaja putri mengalami anemia bisa dipastikan anaknya nanti akan terjadi stunting, solusinya harus mau minum obat tambah darah, waktu hamil harus menghabiskan paling sedikit 90 butir pil penambah darah, 4 kali melakukan pemeriksaan kandungan kebidan. Karena, stanting tidak bisa kita lihat dalam 1-2 tahun,” ucap Makruf.

Menurutnya, setelah penjaringan dari usia remaja, selanjutnya pada saat berkeluarga juga harus mengikuti aksi kelas ibu hamil, aksi pelayanan kesehatan melahirkan, aksi bayi baru lahir dan Baduta (balita 2 tahun) sampai dengan balita usia 5 tahun. Kemudian melalui konvergensi percepatan penurunan stanting (KP2S) yang didalamnya terdapat 8 aksi dengan melibatkan beberapa OPD.

“Jadi 8 aksi tersebut meliputi analisa situasi, membuat kegiatan, rembuk stanting, membuat peraturan bupati tentang stanting, kader pembangunan manusia, analisa data, publikasi dan pengukuran hasil stanting, dan video stanting. Dalam delapan aksi tersebut, dinas kesehatan terlibat didalam aksi pertama dan  aksi ketujuh,” tandasnya. (hrs)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS:
error: Content is protected !!