Tim Penyusunan Profil Keanekaragaman Hayati dari DLH Kalteng Berkoordinasi dengan DLH Barsel

  FAKTAKALIMANTAN.CO.ID - BUNTOK - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Tengah menugaskan tim dari Universitas Palangka Raya (

Polres Barsel dan Kodim 1012 Buntok Kembali Bagikan Sembako
DPRD Barsel Setujui Sahkan Raperda Pembangunan Wilayah Industri
Lomba Tanglong 1446 H di Barsel Dibuka Langsung Bupati Eddy Raya Samsuri

 

Foto : Dipimpin langsung oleh ahli Dr. Belinda Hastari, S.Hut, M.Si dan Robby Octavianus, S.Hut, M.Sc, tim penyusunan profil keanekaragaman hayati Provinsi Kalteng dari UPR yang ditugaskan oleh DLH Kalteng, disambut langsung oleh Kepala DLH Barsel, Bilivson, S.T, M.T, Kamis (28/8/2025).

FAKTAKALIMANTAN.CO.ID – BUNTOK – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Tengah menugaskan tim dari Universitas Palangka Raya (UPR) untuk membantu penyusunan profil keanekaragaman hayati yang ada di Kabupaten Barito Selatan.

Diterangkan oleh ahli dari UPR, Belinda Hastari, kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan data – data semua jenis tumbuhan yang ada di wilayah Bumi Dahani Dahanai Tuntung Tulus.

“Kujungan kami ini adalah ditugaskan oleh DLH Provinsi untuk membantu penyusunan profil keanekaragaman hayati yang ada di Barsel,” terang dia, usai kunjungan di Kantor DLH Barsel, Kamis (28/8/2025)

Dilanjutkan dia, sejak kemaren rombongan yang terdiri dari tim ahli dan mahasiswa fakultas kehutanan UPR tersebut, melaksanakan kunjungan dan melakukan koordinasi dengan sejumlah Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) terkait yang ada di Barsel, terutama adalah DLH.

“Jadi untuk melengkapi ini, kita juga akan melakukan kunjungan ke lapangan di beberapa desa, untuk mengambil data keanekaragaman hayati,” tuturnya.

“Nanti hasilnya, kita buatkan ke dalam buku keanekaragaman hayati kabupaten Barito Selatan,” tambah Belinda menjelaskan.

Selain Barsel dan Gunung Mas, sampai dengan saat ini, DLH Kalteng bersama UPR telah merampungkan penyusunan profil keanekaragaman hayati di 11 kabupaten dan 1 kota di Kalteng.

“Yang lainnya sudah, yang tersisa cuma Barsel dan Gunung Mas,” ungkap Belinda.

Dikatakan oleh dia, direncanakan ada tiga desa yang menjadi wilayah pengambilan data di Barsel, yakni Sanggu, Sababilah dan Madara.

“Kita nanti juga ada wawancara, observasi, dan juga survei responden untuk mengumpulkan data. Diharapkan data yang diperoleh bisa terpenuhi, syukur – syukur kalau bisa sampai jenuh, jadi penuh ya,” imbuhnya.

Rangkaian kegiatan penyusunan profil keanekaragaman hayati ini sendiri, direncanakan berlangsung sampai dengan tanggal 5 September 2025.

 

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS:
error: Content is protected !!