FAKTAKALIMANTAN.CO.ID - PALANGKA RAYA - Tim sains dari SMA Negeri 2 Palangka Raya, meraih juara I dan II di World Science Environment Engineering

Foto : Josh Richard Wiliiam Simanjuntak yang merupakan putra Manat Simanjuntak, siswa SMAN 2 Palangka Raya, menorehkan prestasi membanggakan di ajang lomba sains internasional tahun 2025.
FAKTAKALIMANTAN.CO.ID – PALANGKA RAYA – Tim sains dari SMA Negeri 2 Palangka Raya, meraih juara I dan II di World Science Environment Engineering Competition (WSEEC) yang berlangsung di Jakarta.
Peraih medali emas adalah Josh Richard William Simanjuntak yang melakukan penelitian teh hijau berbahan dasar daun pandan dengan nama produk Sehat Segar. Sementara peraih medali perak adalah Muhammad Agfahry yang melakukan penelitian manfaat air batang pisang.
Diungkapkan oleh Josh, proses persiapan timnya hingga meraih prestasi dalam ajang internasional ini penuh dengan kerja keras.
Ia menyebut bahwa perjalanan riset memakan waktu sekitar tiga bulan, dimulai dari kegiatan internal hingga seleksi nasional.
“Persiapannya sekitar tiga bulan. Kami mulai dari kegiatan KMT Rewulu, KMNK, lalu ke UNI dan UMADIA. Setelah itu baru menyusun poster, stiker, dan kemasan sebelum mendalami materi,” cerita dia.
Dituturkan Josh, dalam lomba ini, timnya memilih topik penelitian teh hijau daun pandan dan manfaat air batang pisang karena diyakini mengandung kearifan lokal yang relevan dengan bidang sosial sains.
“Di Kalimantan, ada kepercayaan kalau rambut yang dipotong lalu diletakkan di batang pisang bisa memperkuat dan memanjangkan rambut. Kami ingin menguji kebenaran itu secara ilmiah,” katanya.
Melalui eksperimen sederhana, mereka menemukan bahwa air batang pisang mengandung berbagai zat bermanfaat.
“Kami menemukan flavonol yang terdiri dari flavonoid, antosianidin, dan lenol. Juga ada vitamin C dan antibakteri, yang bisa menguatkan akar rambut dan mengatasi ketombe,” jelasnya.
Namun Josh mengakui timnya menghadapi kendala keterbatasan fasilitas laboratorium.
“Banyak informasi di jurnal yang tidak bisa kami uji karena alatnya belum tersedia di kota ini. Jadi kami hanya bisa membuktikan yang bisa difaktakan di laboratorium yang ada,” tuturnya.
Diakui dia, kesan seru dan penuh wawasan diperoleh tim selama mengikuti lomba internasional tersebut.
“Acaranya ramai dan seru. Kami ketemu teman dari berbagai daerah, dapat wawasan dan pengalaman baru. Ada juga peserta yang menampilkan karya seperti robot. Menambah semangat kami untuk terus belajar,” pungkasnya.(red/ist)
COMMENTS