Faktakalimantan.co.id - KUALA KURUN – Dalam rangka puncak peringatan Hari Air Sedunia ke-XXIX tahun 2021, Pemerintah Kabupaten (Pemkab)

TANAM POHON : Bupati Gumas Jaya S Monong bersama Kajari Anthony, Kepala DPU Baryen, dan Kepala SOPD lainnya, melakukan penanaman pohon pada peringatan Hari Air Dunia, di Desa Hantapang, Kecamatan Rungan Hulu, Senin (22/3/2021).
Faktakalimantan.co.id – KUALA KURUN – Dalam rangka puncak peringatan Hari Air Sedunia ke-XXIX tahun 2021, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Wilayah Sungai Kalimantan II, melakukan penanaman pohon di Embung Rahuyan yang terletak Desa Hantapang, Kecamatan Rungan Hulu.
”Momentum Hari Air Dunia ke-XXIX tahun 2021 ini, bukan hanya menjadi acara seremonial saja, tetapi wajib kita teruskan secara rutin dan berkesinambungan, dengan menjaga pengelolaan kualitas dan kuantitas air secara berkelanjutan. Salah satu dengan dengan penanaman bibit pohon,” ucap Bupati Gumas, Jaya S. Monong, Senin (22/3/2021).
Dia mengatakan, penanaman pohon seperti ini jangan hanya dilakukan Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) saja, akan tetapi juga diharapkan dapat dilakukan seluruh lapisan masyarakat, demi menjaga kelestarian alam untuk anak cucu nanti.
”Masyarakat juga harus paham dan sadar bahwa mereka tidak hanya memiliki hak sebagai pengguna air, akan tetapi bertanggung jawab untuk memberikan konstribusi dalam memelihara alam dan lingkungan yang menjadi sumber air,” ujarnya.
Dia menuturkan, hari air dunia telah dimulai sejak tahun 1993, dengan tujuan agar masyarakat bisa memberi dukungan dalam konservasi air. Ini merupakan peringatan untuk menyadarkan masyarakat di dunia akan pentingnya sumber air yang ada.
”Air merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat dipisahkan dengan umat manusia. Dalam keseharian, kita selalu membutuhkan air. Sebagai masyarakat, kita harus menjaga sumber-sumber air bersih agar tidak tercemar,” tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, peringatan ini juga merupakan bagian dari kampanye dari rumah ke rumah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait daya rusak air akibat kerusakan lingkungan. Dengan demikian, ada perhatian publik akan pentingnya air untuk kehidupan.
”Mari kita bersama-sama melindungi pengelolaan sumber daya air yang ada secara berkelanjutan. Air yang tidak terawat bisa menjadi musuh, namun jika dirawat dengan baik akan menjadi teman,” terangnya.
Dia mengakui, pengelolaan sumber daya air yang baik bisa dilakukan mulai dari lingkungan terkecil, yakni keluarga. Salah satu contoh sederhana yang harus dilakukan masyarakat adalah, dengan tidak membuang sampah sembarangan di sungai, laut, danau, dan lainnya.
”Kami berharap masyarakat dapat lebih menyadari dan menjadi peka terhadap keberlangsungan air, terutama air bersih,” jelasnya. (agg/hms)
COMMENTS