Panen Perdana Kakao di Tahun 2023

faktakalimantan.co.id - Tamiang Layang - Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Barito Timur, Ir. Riza Rahmadi mengatakan, budidaya tanam

Meski Pandemi, Upacara 17 Agustus Berjalan Khidmat
Persiapan AN 2021, Disdik Bartim Gelar Rakor
Pertahankan Status Zona Hijau Covid-19

FOTO : Dinas Pertanian dan Perternakan Kabupaten Barito Timur, Ir. Riza Rahmadi.

faktakalimantan.co.id – Tamiang Layang – Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Barito Timur, Ir. Riza Rahmadi mengatakan, budidaya tanam kakao diperkirakan akan mulai panen perdana di 2023 nanti. Pasalnya kebun kakao masyarakat sudah mulai nampak terlihat tumbuh dan sehat.

Dikatakannya bahwa program diverisifikasi pertanian pada beberapa kelompok tani sudah mulai terlihat tumbuh. Program ini diambil pemerintah karena menyikapi fluktuasi harga karet yang semakin menurun.

“Sehingga harus dibuat kebijakan membuat program diverisifikasi sebagai upaya meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat khususnya petani di Kabupaten Barito Timur ini,” ucap Riza, Senin (15/6/2020).

Dalam penjelasannya lagi, budidaya kakao melalui program diverisifikasi atau penganekaragaman pertanian dilakukan sejak Oktober 2019 yang lalu. Untuk dilihat saat ini tumbuh dengan sehat dan dari masa tanam hingga panennya hanya selama empat tahun.

“Saya perkirakan pada 2023 nanti sudah mulai panen perdana kakao,” kata dia.

Menurutnya lagi, budidaya tanaman kakao memiliki prospek dengan peluang produksi yang cukup menjanjikan. Bahkan lebih menguntungkan dari hasil karet yang tidak memiliki ketetapan harga jualnya. Pasalnya masa panen yang singkat hingga tiga tahun dan harga jual yang cukup menjanjikan hingga Rp. 25 ribu per kilogram akan menjadi penghasil tambahan bagi para petani karet kita di Barito Timur.

Sebab sebutnya, untuk bahan Kakao setengah jadi saja memiliki harga Rp. 16 ribu per kilogram.

“Sedangkan dari hasil panen buahnya saja Rp. 8 ribu per kilogram. Kakao yang sudah jadi dan kering memiliki harga jual mencapai Rp. 25 ribu per kilogram,” pungkasnya. (ags)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS:
error: Content is protected !!