FAKTA KALIMANTAN.COM - KUALA KURUN - Sulitnya perkembangan usaha kerajinan tangan di Kabupaten Gunung Mas, diduga akibat sulitnya pengrajin mendap

FOTO : Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gunung Mas, Yulianus H. Umar.
FAKTA KALIMANTAN.COM – KUALA KURUN – Sulitnya perkembangan usaha kerajinan tangan di Kabupaten Gunung Mas, diduga akibat sulitnya pengrajin mendapatkan bahan baku.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gunung Mas, Yulianus H. Umar mengatakan, faktor utama lesunya sektor kerajinan tangan dan furniture disebabkan sulitnya mendapatkan bahan baku.
“Rencananya kami akan mengaktifkan kembali pusat furniture di Sepang, polanya berbentuk kerja sama dengan pihak ketiga selaku pengelolanya,” ungkap Yulianus, Rabu (6/3/2019).
Tahun 2019, pihaknya mendapatkan kucuran Rp 1 miliar untuk pembelian bahan baku kayu. Anggaran tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemkab Gunung Mas.
“Jika semuanya berjalan sesuai rencana, maka kami yakin prodak furniture daerah kita bisa bersaing atau setidaknya mencukupi kebutuhan di Gunung Mas,” katanya.
Menurutnya, jika menilik dari segi industri maka potensi yang cukup menjanjikan adalah sektor furniture. Sebab bahan baku kayu relatif lebih mudah didapat ketimbang rotan.
“Nanti akan dibentuk tim untuk mensurvei apa saja potensi usaha di setiap kecamatan yang bisa kita dikembangkan,” ujarnya.
Sejauh ini, geliat sektor industri rumahan atau home industri yang dilakoni masyarakat Kabupaten Gunung Mas terpantau belum menggembirakan.
“Karena kebanyakan warga kita menjalankan usaha home industrinya sebagai usaha sampingan, bukan pekerjaan pokok. Itulah salah satu kendala berkembangnya industri di daerah kita,” bebernya. (agg)
COMMENTS