FAKTAKALIMANTAN.CO.ID,MUARA TEWEH-Permasalahan kelangkaan dan tingginya harga gas elpiji di Muara Teweh di sikapi oleh Pemeritah Daerah Kabupaten Bari
FAKTAKALIMANTAN.CO.ID,MUARA TEWEH-Permasalahan kelangkaan dan tingginya harga gas elpiji di Muara Teweh di sikapi oleh Pemeritah Daerah Kabupaten Barito Utara, Pemda Barut pada mengadakan rapat penetapan HET untuk gas elpiji 3 kg, rapat yang dipimpin langsung oleh wakil Bupati Barut Sugianto Panala Putra dilaksanakan di aula kantor Setda senin (4/3/2019).
Dalam rapat tersebut di ungkapkan bahwa Penyebab langkanya gas elpiji 3 kg di Kota Muara Teweh dan sekitaarnya, ternyata banyak digunakan oleh orang kaya dan bukan warga yang kurang mampu sesuai peruntukannya.
Sementara penyaluran gas LPG 3 kg tersebut ke agen yang ada di kota Muara Teweh normal seperti biasa, hal itu seperti diungkapkan oleh Saiful selaku pewakilan dari PT. Sekata Seia
“Saat ini penyaluran gas LPG 3 Kg sampai agen sudah cukup dan penyalurannya pun lancar. Akan tetapi gas LPG 3 Kg, dipakai kebanyakan orang yang mampu,” ujar Saiful
Sentara itu Wakil Bupati Barut yang memimpin rapat tersebut menegaskan bahwa Pemerintah menegaskan pegawai ASN atau yang berpenghasilan diatas 1,5 juta dilarang menggunakan gas 3 Kg, karena tabung gas 3 Kg diperuntukan untuk orang miskin, ini akan benar-benar kita awasi bersama.
Perangkat Daerah terkait bersama kepolisian dan satgas pangan akan mengecek di setiap pangkalan. “Mudah-mudahan dari rapat ini bisa menormalkan harga gas 3 kg yang terlampau tinggi,” tegas Sugianto.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Hajrannor menyampaikan bahwa telah ditetapkan HET LPG 3 Kg yaitu sebesar Rp. 18.000,00 sampai dengan Rp. 20.000,00. Harga tersebut sudah menjadi harga akhir di masyarakat khususnya yang ada di 9 kecamatan Barito Utara.
Rapat ini dihadiri Camat se-Kabupaten Barito Utara, Lurah Lanjas, perwakilan Kelurahan Melayu, para pelaku usaha gas LPJ serta undangan lainnya.(SBI)
COMMENTS