Akibat Listrik Padam Total, Warga Palangka Raya Krisis Air Bersih

PALANGKA RAYA-Listrik tidak stabil di Kota Palangka Raya, tepatnya saat tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) roboh pada 2 Oktiber malam lalu, me

Ngaliling Lewu’: Inovasi BPPRD yang Dapat Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
Dewan lakukan Pembahasan Apabila PSBB Diterapkan
Pererat Sinergi Pembentukan Produk Perda

PALANGKA RAYA-Listrik tidak stabil di Kota Palangka Raya, tepatnya saat tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) roboh pada 2 Oktiber malam lalu, membuat masyarakat Kota Palangka Raya mulai kekurangan pasokan air bersih, terutama masyarakat yang menggunakan sumur bor.

Seperti salah seorang warga jalan, Pangeran Samudra, Feri, mengaku kesulitan mencari air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, terutama untuk mandi dan memenuhi kebutuhan lainnya.

“Kita menggunakan sumur bor, dan.sudan pasti listrik adalah kebutuhan utama untuk menghidupakan pompa airnya. Tetapi sejak listrik padam kami kesulitan mencari air bersih,” ucapnya saat dibincangi, Minggu (4/11).

Bahkan dirinya mengaku, untuk memenuhi kebutuhan makan dan mandi harus merogoh kocek lebih dalam, lantaran harus membeli air galon. Terlebih untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk memasak.

“Untuk masak kami menggunakan air galon, sehari bisa menghabiskan 3-4 galon, sedangkan untuk satu kali mengisi sekitar Rp.5000-Rp.6000 bahkan ada yang sampai Rp.7000 lantara mereka menggunakan mesin genset untuk mengisi galon,” jelasnya.

Dia berharap, listrik bisa kembali normal, karena dampaknya sangat besar saat listrik tidak normal, meskipun memang kondisi seperti ini tidak bisa dipaksakan untuk segera normal.

Namun lain halnya dengan, Andra, salah seorang pemilik pengisian galon, mengaku dengan padamnya listrik omset yang diperolehnya dalam sehari meningkat, lantaran masyarakat sangat membutuhkan air bersih cukup banyak.

“Sejak listrik padam, omset cukup meningkat. Bila listrik normal, biasa hanya 10-15 galon, namun saat ini bisa sampai 30-40 galon yang diisi dalam sehari,” katanya saat dibincangi.

Dirinya juga mengakui menaikan Rp.1000/ galon, lantaran harus menggunakan genset untuk mengisi galon. Bahkan dalam sehari memerlukan setidaknya 2 liter bensin.

“Untuk harga kita naikan Rp.1000 karena harus menggunakan genset. Sedangkan untuk pasokan air dalam dua hari ini sudah dua drum tangki besar dipasoknya,” pungkasnya.VD

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0
error: Content is protected !!