Sejumlah Besar Tanaman di Perkebunan Warga Muara Singan Mati Akibat Tertimbun Lumpur

FAKTAKALIMANTAN.CO.ID - BUNTOK - Hampir semua perkebunan warga desa Muara Singan dan Dusun Luwir, Kecamatan Gunung Bintang Awai (GBA), Kabupaten B

Polres Barsel Sambut HUT Bhayangkara dengan Donor Darah
Beras Bansos Dinilai Tidak Layak Konsumsi
Terkait Kasus Joki Vaksin Covid-19, Polisi Sudah Periksa Enam Saksi

Foto : Sebagian besar tanam tumbuh di kebun warga Muara Singan dan Dusun Luwir mengalami penurunan produksi dan bahkan mati, diduga akibat tertimbun lumpur.

FAKTAKALIMANTAN.CO.ID – BUNTOK – Hampir semua perkebunan warga desa Muara Singan dan Dusun Luwir, Kecamatan Gunung Bintang Awai (GBA), Kabupaten Barito Selatan yang berada di hilir sungai Singan dipenuhi lumpur, diduga merupakan akibat aktivitas pertambangan batu bara di bagian hulu sungai.

Berdasarkan penelusuran bersama dengan warga dan tim dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Barsel, Rabu (25/6/2025), kondisi perkebunan karet, rotan dan buah – buahan milik warga desa Muara Singan dan Dusun Luwir yang berada di tepian sungai Singan, dipenuhi lumpur.

Diungkapkan salah satu warga, lumpur ini merupakan berasal dari luapan sungai Singan saat terjadi banjir dan diduga adalah akibat dari pencemaran yang terjadi karena aktivitas pertambangan batu bara.

“Lumpur – lumpur ini merupakan dari luapan sungai Singan, setiap banjir masuk ke kebun kami. Sudah sekian tahun lumpur ini terus bertambah tinggi, sehingga menyebabkan banyak tanam tumbuh kami tidak lagi maksimal produksinya bahkan ada yang mati,” tutur Rudi.

“Inilah yang kami proteskan kepada pihak perusahaan, sebab dulu sebelum ada tambang, sungai Singan ini meskipun banjir tidak pernah membawa lumpur ke dalam kebun, karena dasar sungainya berupa pasir dan kerikil. Sekarang setelah ada aktivitas tambang di bagian hulu, sungai kami dipenuhi endapan lumpur,” beber dia menambahkan.

Sementara itu, Kabid DKPP Barsel, Nursalim yang ikut turun melakukan pemeriksaan ke lapangan, ketika dikonfirmasi oleh awak media, hingga saat ini belum memberikan keterangan apapun.

“Masih diproses,” jawab dia singkat.

Di sisi lain, kepala DKPP Barsel, Ida Safitri mengaku belum melakukan konfirmasi terkait hasil pemeriksaan oleh tim di lapangan yang dilakukan pada Rabu (25/6/2025).

“Tim yang turun Kabidnya, nanti Senin saya konfirmasi. Kemaren saya ke Pendang,” tulisnya melalui pesan singkat, Jumat (27/6/2025).

Dari hasil pantauan di lapangan, sejumlah kebun milik warga di wilayah Dusun Luwir dan Muara Singan, memang mengalami kerusakan dan bahkan banyak tanam tumbuh seperti pohon karet, rotan dan buah – buahan mengalami kerontokan daun dan kering, hal ini diduga merupakan dari tebalnya lumpur yang berasal dari sungai masuk dan mengendap di areal perkebunan warga.

Foto : Masyarakat Desa Muara Singan dan Dusun Luwir saat melakukan pengecekan lapangan bersama dengan tim dari DKPP Barsel, Rabu (25/6/2025).

Sebagaimana hasil dari penelitian Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 2016, menerangkan bahwa akar tanaman yang tertimbun lumpur dapat mengalami berbagai masalah, mulai dari gangguan pertumbuhan hingga kematian. 

Lumpur dapat menghalangi oksigen mencapai akar, menyebabkan pembusukan, serta menghambat penyerapan nutrisi dan air. Selain itu, lumpur juga bisa mengandung zat-zat berbahaya yang dapat meracuni akar. 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait akar tanaman yang tertimbun lumpur:

Busuk Akar:

Lumpur yang menutupi akar dapat menciptakan kondisi lembab dan kekurangan oksigen, yang ideal untuk pertumbuhan jamur penyebab busuk akar. 

Gangguan Pertumbuhan:

Akar yang terendam lumpur tidak dapat menyerap air dan nutrisi dengan baik, sehingga pertumbuhan tanaman akan terhambat. 

Kematian Tanaman:

Jika kondisi ini tidak segera ditangani, tanaman bisa mati akibat kekurangan nutrisi dan air, serta infeksi busuk akar. 

 

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS:
error: Content is protected !!