faktakalimantan.co.id - SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) H Supian Hadi mengatakan, pembangunan infrastuktur maupun lahan pertanian sebag

TINJAU: Bupati Kotawaringin Timur H Supian Hadi meninjau lahan pertanian di daerah selatan.
faktakalimantan.co.id – SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) H Supian Hadi mengatakan, pembangunan infrastuktur maupun lahan pertanian sebagian kawasannya masih berstatus hutan lindung di Kabupaten Kotim. Hal ini menjadi kendala pemerintah daerah untuk mengembangkan pertanian secara luas.
“Kalau status kawasannya jelas sebagai lahan pertanian, maka kita akan lebih fokus mengembangkan pertanian, karena selama ini Kabupaten Kotim merupakan daerah yang memiliki potensi pertanian jika dalam kondisi normal,” ujar Supian Hadi, Senin (4/1/2021).
Dia mengatakan, saat ini 75 persen Kabupaten Kotim adalah lahan pertanian, tetapi tidak dapat digarap maksimal, karena gambut dan kawasan yang berstatus hutan lindung.
“Kita sudah tahu daerah potensi pertanian yang sangat bagus, tetapi dengan status kawasan hutan lindung, kita tidak berani memasukkan beberapa program kegiatan ke daerah tersebut seperti daerah selatan yang saat ini merupakan penghasil padi cukup bagus,” ucap Supian Hadi.
Menurutnya, pertanian adalah hal terpenting secara keseluruhan dan berbagai upaya sudah dilakukan agar laju pembangunan di wilayah selatan tidak terhambat akibat masalah status kawasan hutan. Padahal saat ini kawasan di Kotim sudah menjadi areal pertanian dan permukiman rakyat.
“Dengan masih terkendala status kawasan hutan, banyak kucuran anggaran dari pusat seperti program pembangunan infrastuktur pertanian yang terpaksa kami kembalikan, karena kami tidak ingin muncul permasalahan hukum dikemudian hari,” Kata Supian Hadi.
Dia mengatakan, dengan masih banyaknya lahan yang berstatuskan Hutan Lindung maka pihaknya tidak bisa sembarangan melakukan cetak sawah sebab apabila tetap ngotot melakukan akan dikenakan sanksi karena dianggap melanggar aturan dan undang-undang yang berlaku.
“Untuk memenuhi kebutuhan pangan, beberapa bulan kami telah membuat kebijakan agar setiap perusahaan kebun menanam sayur dan palawija, Dengan tujuan agar kedepannya kebutuhan pangan Kotim tidak tergantung daerah lain,” tutupnya. (sog)
COMMENTS