Puluhan Desa Masuk Kategori Blank Spot Telekomunikasi

Faktakalimantan.co.id - KUALA KURUN – Saat ini, masih banyak daerah pedesaan yang ada dibeberapa kecamatan di daerah Kabupaten Gunung Mas (Gumas).

Berdayakan Pelaku Usaha UMKM di Gumas
Dukung Pergantian Pengurus KONI Gumas
Giliran Warga Tampang Tumbang Anjir Disuluhkan Larangan Bakar Lahan

FOTO : Kepala Bidang (Kabid) Teknologi, Informasi dan Komunikasi, Alfree Tunas Esther Luhing.

Faktakalimantan.co.id – KUALA KURUN – Saat ini, masih banyak daerah pedesaan yang ada dibeberapa kecamatan di daerah Kabupaten Gunung Mas (Gumas). Hal tersebut, masih belum ada signal alias blank spot hingga aliran listrik yang masih belum ada.

Menyingkapi hal itu, Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfo Santik) Kabupaten Gumas masih terus berupaya menjangkau pelayanan kepada masyarakat, seperti menyalurkan signal di daerah pedalaman yang ada kabupaten tersebut.

Kepala Diskominfo Santik Kabupaten Gumas Ruby Haris melalui Kepala Bidang (Kabid) Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Alfree Tunas Esther Luhing menuturkan puluhan lebih, desa yang belum ada signal dari jaringan telekomunikasi yang tersebar di empat kecamatan.

“Sekitar 66 desa yang tersebar di  empat kecamatan di kabupaten Gumas ini masih belum ada jaringan signal atau blank spot, seperti Kecamatan Damang Batu, Miri Manasa, Manuhing Raya dan Rungan Hulu,” kata Alfree Tunas Esther Luhing, Kamis (23/9/2021).

Selain itu, jelas dia, minimnya signal empat kecamatan tersebut, karena belum adanya jalur kabel Fiber Optik (FO) yang terhubung dan tidak ada menara Base Transceiver Station (BTS) yang berdiri dan beroperasi di wilayah tersebut.

“Ketiadaan menara BTS pada empat kecamatan itu, karena perspektif bisnis yang kurang menarik minat provider untuk berinvestasi. Dimana jumlah dan kepadatan penduduk disana masih rendah atau sedikit,” akuinya.

Walaupun begitu, sambungnya, kondisi geografi yang berupa daerah perbukitan dan hutan juga membutuhkan bangunan menara BTS yang banyak serta infrastruktur jalan masih tanah dan belum beraspal, sehingga menyulitkan provider membawa bahan material ketika akan dibangun menara BTS.

“Kurangnya juga, ketersediaan sumber daya listrik yang masih berasal dari swadaya masyarakat dan belum terjangkau listrik PLN,” ungkapnya. (agg/hms)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS:
error: Content is protected !!