Wujudkan Ketahanan Pangan Melalui ‘Lewu Isen Mulang’

FOTO : Anggota DPRD Kabupaten Gunung Mas, Arit S. Bajau.

Faktakalimantan.co.id – KUALA KURUN – Saat ini, sebanyak 38 desa dan kelurahan di Kabupaten Gunung Mas sudah ditetapkan menjadi Desa Pantang Mundur atau Lewu Isen Mulang. Keberadaannya untuk mewujudkan Kabupaten Gumas bebas kebakaran hutan dan lahan (karhutla), mendukung ketahanan pangan, dan mencegah Covid-19.

”Kami berharap jumlah Lewu Isen Mulang semakin bertambah. Dengan demikian, akan mampu meningkatkan ketahanan pangan masyarakat kita,” ucap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunung Mas, Arit S. Bajau, Rabu (17/2/2021).

Dia mengakui, sekarang ini masyarakat Kabupaten Gumas masih mendatangkan sejumlah kebutuhan pokok dari luar daerah. Dengan adanya program Lewu Isen Mulang, diharapkan ketergantungan kebutuhan pokok masyarakat dari daerah lain dapat dikurangi.

”Setidaknya masyarakat kita harus dapat memenuhi kebutuhan untuk diri sendiri terlebih dahulu. Tentunya akan lebih baik jika dapat berkembang dan Kabupaten Gumas menjadi sumber pangan bagi daerah lain,” tutur Politikus Partai Berkarya ini.

Legislator dari daerah pemilihan (dapil) I mencakup Kecamatan Kurun, Mihing Raya, dan Sepang ini menuturkan, bukan hal yang mustahil jika suatu saat nanti Kabupaten Gumas menjadi sumber pangan bagi daerah lain. Terlebih lagi, daerah ini memiliki lahan yang masih luas untuk dikembangkan.

”Untuk itu, kami berharap kedepan semakin banyak desa dan kelurahan di Bumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau yang dibentuk menjadi Lewu Isen Mulang,” ujarnya.

Dia pun mengajak seluruh pihak yang ada di desa dan kelurahan, mulai dari pemerintahan desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, serta masyarakat agar mendukung penuh program Lewu Isen Mulang.

”Saya pribadi sangat mendukung penuh program ini. Selain untuk ketahanan pangan, Lewu Isen Mulang juga dapat menekan penyebaran Covid-19 dan Karhutla,” tukasnya. (agg/hms)