Terkait Kekerasan Terhadap Tenaga Medis, Ini Respon Tegas Sugianto Sabran

faktakalimantan.co.id - Palangka Raya - Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran sesalkan peristiwa dugaan kekerasan terhadap petugas medis

Gubernur Yakin Pilkada 2018 di Kalteng Berjalan Aman dan Damai
Staf Ahli Bupati Sampaikan Jawaban Terhadap Pandangan Umum Fraksi DPRD
Dewan Minta Jalan Desa Teluk Nyatu dan Penda Linda, segera Diperbaiki

FOTO : Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran.

faktakalimantan.co.id – Palangka Raya – Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran sesalkan peristiwa dugaan kekerasan terhadap petugas medis penanganan Covid-19 saat menjalankan tugasnya di pemakaman KM 12 Kota Palangka Raya pada Selasa (21/7/2020).

Gubernur bahkan mengimbau agar kasus tersebut ditindak tegas agar tidak terulang dikemudian hari. Serta meminta tim medis atau relawan covid-19, mengedukasi terkait keharusan prosedur penanganan pasien Covid-19.

“Selaku gubernur, saya prihatin dan sedih melihat dan mendengar ada kejadian dugaan pemukulan terhadap petugas covid-19. Diduga dari pihak rumah sakit mengarah ke Covid-19, sehingga dilakukan pemakaman. Dan di lokasi pemakaman terjadi keributan hingga ada oknum warga yang melakukan pemukulan. Saat ini sudah ditangani pihak kepolisian. Itu harus ditindak tegas untuk efek jera agar warga juga dapat memahaminya,” kata Sugianto.

Gubernur selaku ketua gugus tugas penanggulangan Covid-19 di Kalteng, meminta kepada tim medis dan pihak petugas covid-19, terus memberikan edukasi, pemahaman agar masyarakat faham dan mengerti.

Dirinya mencontohkan, ada salah satu keluarganya yang dirawat di rumah sakit dan meninggal hingga dimakamkan secara protokol covid-19, dan harus direlakan kemudian mendoakan sesusai dengan agama dan kepercayaannya.

Sugianto menyebut tidak gampang menjadi relawan covid-19 serta petugas medis, berjibaku dengan kondisi kesehatan, jauh dari keluarga hingga ada yang secara sukarela bahkan juga meninggal karena covid-19.

“Beberapa waktu lalu saya di telpon ibu, ada keluarga yang meninggal dan dimakamkan secara protokol covid-19. Kita hanya bisa berdoa agar amal ibadahnya diterima oleh Tuhan. Ini demi memutus mata rantai penyebaran covid. Ini memang tidak gampang situasi saat ini, kadang ada juga oknum masyarakat yang kurang menyadari dengan kondisi itu. Untuk itu, kami komitmen, para penegak hukum juga, untuk menindak tegas warga yang merampas jenazah covid-19 atau membawa. Saya dan kita semua terus melakukan upaya himbauan dan mengajak untuk mengakhiri covid-19 dengan mengurangi penularan, menjaga jarak, pakai masker serta cuci tangan yang rutin setelah aktifitas,” sebut Sugianto.

Gubernur Sugianto juga sudah melakukan rapat koordinasi dengan Kapolda Kalteng, Danrem dan Kabinda, untuk menindak dan proses hukum bagi oknum oknum masyarakat yang melakukan upaya menghalangi, merampas atau melakukan penganiayaan terhadap jenazah atau pemakaman dalam covid-19, untuk memutus rantai penyebaran dan masyarakat lainya juga terhindar.

“Proses hukum tetap berlanjut untuk efek jera. Kami bersama pa Kapolda dan forkopimda, sudah melakukan rapat, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Saya mengajak masyarakat Kalteng, Jangan sampai terjadi lagi. Kasian semuanya,” ucapnya.

Gubernur Sugianto berpesan kepada masyarakat untuk meningkatkan kedisiplinan agar terhindar dari covid-19, dengan meningkatkan protokol kesehatan.

“Mari kota tingkatkan kedisiplinan agar terhindar dari covid-19. Mari kita akhiri, terimakasih kepada warga masyarakat yang terus melakukan protokol kesehatan serta memutus mata rantai sebaran covid-19. Bagi warga yang belum sadar terhadap protokol kesehatan, yuk kita memulai menggunakan masker, jaga jarak serta cuci tangan, agar covid-19 ini segera berakhir di Kalteng dan seluruhnya,” imbuh Sugianto.

Sementara Kapolda Kalteng Irjen Dedi Prasetyo, mengatakan, pihak kepolisian sudah melakukan penanganan dan proses terhadap terduga pelaku pemukulan dan masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Sudah ditangani dan proses. Setelah ada info kejadian, tim bergerak melakukan penanganan dan sudah diamankan. Saat ini masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” kata Kapolda. (gbn/agg)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS:
error: Content is protected !!