Supianur Minta Pihak Ketiga Angkat Kaki Ddari Tanah Kuburan

faktakalimantan.co.id - SAMPIT - Pihak ketiga atau yang mengklim tanah kuburan di Km 6 Jalan Jendral Sudriman Sampit - Pangkalan Bun diminta seger

Bupati Kotim Minta ASN Jaga Netralitas
SPBU Diminta Prioritaskan Kalangan Petani
Infrastruktur Pembangunan Jalan Cempaga-Mentaya Seberang Dianggarkan 200 M

FOTO : Sejumlah anggota DPRD Kotim saat meninjau lahan yang sedang sengketa.

faktakalimantan.co.id – SAMPIT – Pihak ketiga atau yang mengklim tanah kuburan di Km 6 Jalan Jendral Sudriman Sampit – Pangkalan Bun diminta segera secepatnya angkat kaki dari tanah kuburan tersebut dan mengembalikan sesuai SK Bupati tahun 1991 dan surat keputusan Agraria selain itu juga berdasarkan SK bupati Kotim tahun 2015 bahwa lahan tersebut seluas 15 hekatare diperuntukan untuk tanah kuburan lintas agama di Sampit.

“Kami menunggu pemkab bekerja menyelesaikan masalah ini kemarej kita rapat di DPRD Kotim pihak ketiga diberikan waktu satu bulan untuk angkat kaki dari tanah kuburan tersebut jika itu tidak dilakukan kami sebagai kuasa hukum dari lintas agama dan tokoh tokoh agama di Sampit akan turun kelapangan mengambil alih lagi lahan terminal patih rumbih dan lahan yang saat ini sedang dibangun mall pelayanan publik karena dulu tidak ada ganti rugi hanya mou saja yaitu di tukar guling oleh pemkab Kotim lah kenapa bisa ada sartifikat pihak ketiga di lahan kuburan itu apakah pemda atau BPN yang sengaja melakukan itu kita minta pertanggung jawaban kedua belah pihak,” ujar Supianor, Senin (17/2/2020).

Disisi lain salah seorang warga yang juga merupakan tokoh Tionghua Koteng sebelumnya mengatakan pihaknya hanya menuntut kepada Pemkab Kotim supaya serius menyelesaikan persoalan terhitung RDP 1/2/2020 yang digelar di gedung dewan mengembalikan lahan itu sesuai dengan MoU serta pemkab harus mencabut SK kepada pihak ketiga tersebut karena dinilai telah mengambil lahan kuburan yang sebelumnya sudah ada SK Bupati terdahulu kemudian BPN diminta untuk mencabut sertifikat yang sudah diterbitkan dilahan kuburan tersebut.

“Kami dari tokoh tionghua dan rekan rekan dari tokoh lintas agama menunggu itikad baik dari pihak ketiga mengembalikan hak masyarakat atas tanah kuburan itu,” tutur Koteng.

Sementara Seketaris Komisi I DPRD Kotim, Hendra Sia juga mendesak, pihak ketiga supaya angkat kaki dari tanah kuburan tersebut sebab yayasan tidak akan mau lagi pindah kelokasi yang ditawarkan pemkab di Km 16 Sampit Pangkalan Bun tersebut.

“Itu sudah hak yayasan dulu nenek ,datu dan keluarga saya dikubur disitu sebelumnya pindah dari makam di terminaln Patih Rumbih masa harus pindah lagi ,yang harus pindah itu perumahan itu harus stop pembangunannya,”ujarnya.

Dia juga memastikan akan mengawal kasus ini hingga tuntas karena ini menyangkut hak orang banyak dan orang orang yang meninggal yang sudah dikubur jangan sampai terusik kembali.

“Saya akan kawal maslah ini hingga tuntas sesuai dengan Tupoksi saya di lembaga legislatif ini,” tegas Hendra. (so/agg)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS:
error: Content is protected !!