faktakalimantan.co.id - BUNTOK - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Barito Selatan, optimis dari ketujuh paket proyek Multi Years pen

foto : Plt. Kabid Bina Marga Barsel, M. Taufik, saat mendampingi tim Komisi II DPRD Barsel, saat melaksanakan monitoring lapangan di Jalan Mayor Pithel, Selasa (5/11/2019).
faktakalimantan.co.id – BUNTOK – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Barito Selatan, optimis dari ketujuh paket proyek Multi Years peningkatan jalan di Bumi Batuah itu, dua diantaranya akan terselesaikan tahun 2019 ini.
Optimisme ini, disampaikan oleh Plt. Kepala DPUPR Barsel, Ita Minarni, melalui Plt. Kepala Bidang Bina Marga DPUPR, M. Taufik, kepada awak media, Selasa (5/11/2019), saat mendampingi rombongan tim Komisi II DPRD setempat yang melakukan monitoring lapangan di ketujuh paket proyek berskema pendanaan tahun jamak tersebut.
Dijelaskan oleh Taufik, hingga akhir tahun kedua pelaksnaan, dari rata-rata progres pekerjaan ketujuh paket proyek multi years tersebut yakni sebesar 50 persen. Pihaknya yakin akan ada dua proyek yang semestinya bisa diselesaikan hingga pengaspalan pada tahun ini, yaitu Jalan Mayor Pithel dan Jalan Tabak Kanilan – Km.20 HPH yang memang capaian pekerjaannya sudah diatas 60 persen.
Dikatakannya, meskipun sebenarnya sesuai kontrak kerja, masih ada tersisa satu tahun lagi, yakni tahun 2020, namun pihaknya akan tetap ‘mengejar’ pihak perusahaan untuk segera menyelesaikannya pada tahun 2019 ini.
“Ini kan sampai kita kunjungan ini, rata-rata semua diatas 50 persen, nah harapan kita di akhir tahun ini rata-rata 70 persen (capaian, red), bahkan ada yang sudah selesai. Misalnya kaya yang Km.20 – Tabak ini bisa selesai, harapan kita akhir tahun ini bisa kita kejar untuk diselesaikan, walaupun mereka masih punya satu tahun, yakni tahun depan. Yang diharapkan selesai tahun ini, Km.20 – Tabak ya dan di Mayor Pithel,” terangnya optimis.
Keyakinan itu sendiri, dijelaskan oleh Taufik lagi, muncul didasari oleh melihat bahwa sampai dengan akhir tahun kedua pelaksanaan, tidak dijumpai kendala yang signifikan terhadap pelaksanaan ketujuh paket proyek tersebut.
Meskipun, ia juga mengakui bahwa ada beberapa kendala kecil yang dijumpai pada saat pelaksanaan tahun pertama, sehingga agak sedikit mengalami keterlambatan pekerjaan, karena adanya kendala teknis dan waktu saja.
Dan bahkan di tahun kedua pelaksanaan pun, seperti di ruas Mayor Pithel sendiri, masih ada kendala terkait lahan yang akan digunakan untuk pelebaran badan jalan.
Namun, hal itu kata dia, sudah dilakukan antisipasi dan hanya tinggal menunggu hasil mediasi dari pihak warga pemilik tanah dengan aparat desa setempat.
“Sebenarnya dari segi pekerjaan, tidak ada kendala yang berarti, dalam artian karena dalam proses mereka bekerja kan perlu waktu. Misalkan penimbunan kan butuh proses pemadatan dulu baru LPB, LPA dulu, baru bisa diaspal kan! Nah di Mabuan kan masih ada pembicaraan dengan warga, mengenai pelebaran yang di depan, itu lagi di negosiasi dengan pemerintah desa setempat,” jelasnya.
Monitoring yang dilaksanakan oleh rombongan yang terdiri dari, Ketua Komisi II, Ensilawitika Wijaya, bersama anggot, Ideham, Sudiharto, Rusinah Andelen, Nyimas Artika, Nurul Hikmah dan ditemani langsung oleh tim pengawas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Barsel, serta dipimpin langsung oleh Waket DPRD Barsel, Hj. Enung Irawati itu, menyambangi empat titik proyek, yakni Kampung Baru – Teluk Telaga, Jalan Mayor Pithel, Jalan Pendang – Reong dan Jalan Godfried Tumang. (Petu)
COMMENTS