FAKTA KALIMANTAN.CO.ID - KUALA KURUN - Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Gunung Mas Rony Karlos mengungkapkan, berdasarkan informasi yang dida

NARKOBA : Ketua BNK Gunung Mas Rony Karlos menyebut bahwa peredaran narkoba di daerahnya lebih menyasar masyarakat ekonomi menengah ke atas dan pekerja PETI.
FAKTA KALIMANTAN.CO.ID – KUALA KURUN – Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Gunung Mas Rony Karlos mengungkapkan, berdasarkan informasi yang didapat bahwa penyalahgunaan obat-obatan berbahaya atau daftar G di daerahnya cukup mengkhawatirkan.
“Dibanding narkoba, obat-obatan terlarang seperti ini yang malah dikhawatirkan. Sebab harganya murah dan barangnya lebih mudah didapat oleh pelajar,” ujarnya.
Penyalahgunaan obat-obatan daftar G tersebut, biasanya dikombinasikan dengan berbagai macam minuman. Sehingga mampu menghasilkan efek mabuk.
“Misalkan obat yang semestinya diminum satu bungkus sehari, namun oleh mereka diracik sedemikian rupa dan ditambahkan dosisnya berkali-kali lipat. Bahkan ada yang sampai menghabiskan satu kotak obat batuk cair untuk sekali kosumsi,” jelasnya.
Sedangkan penyalahgunaan narkotika seperti sabu-sabu dan sejenisnya, lebih menyasar kalangan tertentu seperti masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas atau pekerja tambang.
“Kalau yang ini lebih sulit kita akses, mungkin intel kepolisian yang lebih mengetahui. Kalau di Gunung Mas sendiri, peredaran narkoba memang lebih banyak di kawasan pertambangan rakyat atau PETI,” pungkasnya. (agg/hms)
COMMENTS