faktakalimantan.co.id - KUALA KURUN - Menanggapi keluhan masyarakat Kabupaten Gunung Mas tentang pemberitaan meresahkan yang marak menyebar di jej
faktakalimantan.co.id – KUALA KURUN – Menanggapi keluhan masyarakat Kabupaten Gunung Mas tentang pemberitaan meresahkan yang marak menyebar di jejaring sosial, maka Ketua PWI Gunung Mas, Poppy Oktoveri mengimbau, masyarakatnya lebih selektif mencari referensi ragam informasi serta cerdas dalam menyadur berbagai pemberitaan.
“Masyarakat selaku pembaca musti bersikap dewasa saat menemukan berita atau informasi di internet, jangan langsung percaya apalagi disebarluaskan. Terlebih apabila berita itu sifatnya berpotensi memecah belah persatuan bangsa,” pesannya, Kamis (28/1/2021).
Masyarakat juga dituntut mengetahui perbedaan antara karya jurnalistik atau bukan. Sebab tidak semua berita yang tersebar di internet adalah karya jurnalistik.
“Jika mengacu pada kaidah dan etika jurnalistik, maka setiap pemberitaan yang diterbitkan perusahaan pers pasti mampu dipertanggungjawabkan kebenarannya. Berbeda dengan tulisan yang menjurus pada opini pribadi maupun berita palsu, ini memang sengaja disebar untuk menimbulkan keresahan dan tujuan negatif lain,” tegasnya.
Jika pun informasi dalam suatu pemberitaan faktual, maka semestinya penulis wajib melampirkan berbagai jenis bukti, baik itu foto/gambar, rekaman suara atau video/visual pada setiap pemberitaannya.
“Satu hal yang wajib dalam karya jurnalistik, yaitu harus mencantumkan identitas narasumber. Jika menemukan berita tanpa identitas narasumber yang jelas, maka pembaca patut waspada,” pesannya.
Akibat maraknya aktivitas wartawan gadungan dan pemberitaan palsu di daerahnya, maka sejak tahun 2020 lalu PWI Gunung Mas telah menjalankan program pengenalan jurnalistik ke berbagai desa di 12 kecamatan.
“Tahun lalu program ini telah menyasar beberapa desa di Kecamatan Kurun, Tewah dan Mihing Raya. Rencananya tahun ini kami akan menyasar wilayah lain. Harapannya agar masyarakat dan pemerintah desa/kecamatan mengetahui betul apa saja tugas dan profesi kewartawanan,” sebutnya.
Melalui sosialisasi pengenalan jurnalistik tersebut, maka masyarakat Gunung Mas diharapkan mampu menyadur berbagai informasi palsu, membedakan wartawan profesional dan tidak serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya suatu informasi.
“Semoga melalui kegiatan ini dapat meminimalisasi pemberitaan hoaks dan meningkatkan wawasan serta kesadaran masyarakat untuk tidak mudah dipecah belah atau terprovokasi berita palsu,” pungkasnya. (agg/hms)
COMMENTS