faktakalimantan.co.id - KUALA KURUN - Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Gunung Mas, dr Maria Efianti mengatakan, pengurangan stanting (kondisi ting

FOTO : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Mas, Maria Efianti.
faktakalimantan.co.id – KUALA KURUN – Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Gunung Mas, dr Maria Efianti mengatakan, pengurangan stanting (kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding anak seusianya) di Gumas menjadi salah satu tugas Dinas Kesehatan, selain peran aktif dan dukungan dari SKPD lainnya di Gumas, mengingat dampak buruk stanting bagi anak.
“Salah satu dampak buruk stanting adalah intelligence quotient (IQ) anak yang rendah.Kita tidak ingin anak-anak di daerah ini IQ nya rendah akibat stanting. Kita ingin anak-anak di Gunung Mas sehat dengan IQ yang baik,” kata Maria, Rabu (15/1/2020).
Dampak buruk lainnya, sambung Maria, psikomotorik anak terhambat, lebih mudah terkena penyakit degeneratif dan dampak buruk lainnya.
“Penyebabnya stanting, antara lain janin kekurangan asupan makanan bernutrisi di masa kehamilan, infeksi sub klinis, penyakit menular akut, faktor ekonomi dan penyebab lainnya,” ujar dia.
“Bagaimana mencegah stunting?Dengan pola makan dan kecukupan gizi selama kehamilan, memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung zat besi dan asam folat, dan memastikan anak mendapat asupan gizi yang baik pada masa kehamilan hingga usia 1000 hari anak,” tandas mantan Direktur RSUD Kurun tersebut.
Kendati stanting di Gumas mengalami penurunan, pejabat yang dekat dengan media itu memastikan perlunya upaya terus menerus dengan keterlibatan SKPD dan stakeholder lainnya untuk penanggulangan stanting.
“Upaya memerangi stanting merupakan tanggung jawab bersama dalam menyiapkan generasi di Gunung Mas yang unggul,” pungkas Maria. (agg/hms)
COMMENTS