faktakalimantan.co.id - SAMPIT - Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram masih terjadi dibeberapa daerah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Pihak K

LANGKA : Ketua Komisi II DPRD Kotim, Alexius Esliter mempertanyakan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram.
faktakalimantan.co.id – SAMPIT – Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram masih terjadi dibeberapa daerah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Pihak Komisi II DPRD Kotim pun mengaku heran apa penyebab kelangkaan gas melon tersebut, padahal kuota disebut lebih dari cukup.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kotim, Alexius Eslitter mempertanyakan perihal regulasi pengawasan pemerintah terhadap pendistribusian gas melon.
“Dilihat dari kuota untuk Kotim dirasa sangat cukup. Sehingga masyarakat tak semestinya mendapat kondisi kelangkaan gas yang menjadi bahan bakar utama untuk kebutuhan dapur rumah tangga tersebut,” sebut Alex.
Perlu diketahui, dalam satu bulan Kabupaten Kotim mendapat jatah dari Pertamina sebanyak 80.000 tabung gas yang disalurkan melalui lima perseroan terbatas (PT) dan 400 agen pangkalan elpiji.
Jumlah tersebut, menurut Pokitisi PDI Perjuangan ini, jika dihitung berdasarkan asumsi kebutuhan perdesa yang ada di Kotim saat ini sebanyak 168 desa tentu sangat mencukupi bahkan berlebihan atau surplus.
“Ambil saja sample per desa dengan rata-rata rasio 100 kepala keluarga (KK), 100 KK dikalikan dengan jumlah desa yang ada di Kotim sebanyak 168 desa dan per bulan mendapat jatah pengisian elpiji sebanyak dua kali, artinya gas elpiji yang dibutuhkan hanya 33.600 tabung sisanya masih 46.400 tabung,” sebut Alexius.
Ia menjelaskan, dari keseluruhan jumlah masyarakat Kotim saat ini dengan besaran kuota elpiji 3 kg dimiliki juga akan menjadi pertanyaan apabila masih terjadi kelangkaan, terlebih apabila masih tidak seragamnya harga yang diterima oleh masyarakat.
“Secara keseluruhan masyarakat kotim tentu tidak semuanya berhak menerima gas elpiji melon 3 kg yang disalurkan oleh Pertamina. Sebab itu barang bersubsidi yang diperuntukan untuk golongan tidak mampu atau miskin,” tegasnya.
Ditambahkannya, persoalan kelangkaan gas elpiji serta ketika seragaman harga yang diterima masyarakat sampai ketingkat desa, sebenarnya hanya sistem penyalurannya saja yang perlu dirubah sehingga kedepan bisa benar-benar tepat sasaran. (sog)
COMMENTS