Hasil Pertanian Beberapa Desa Cukup Memuaskan

faktakalimantan.co.id - KASONGAN – Meski panen dilakukan hanya sekali dalam setahun, namun hasil pertanian pada beberapa desa di Kecamatan Tasik P

Rendanya Serapan Anggaran, Dewan Berharap Kepala Daerah Dorong SKPD
Unit Sosbud Satintelkam Lakukan Silahturahmi Dengan Tokoh Masyarakat Untuk Imbau Karhutla dan Kamtibmas
Tak Korum, Rapat Paripurna DPRD Katingan Diskor, dari Fraksi ini yang Tidak Hadir

HASIL PERTANIAN : Anggota DPRD Katingan, Penyang (tengah) mengatakan jika hasil pertanian beberapa desa di Kecamatan Tasik Payawan dan Kamipang cukup memuaskan.

faktakalimantan.co.id – KASONGAN – Meski panen dilakukan hanya sekali dalam setahun, namun hasil pertanian pada beberapa desa di Kecamatan Tasik Payawan dan Kamipang dinilai cukup berhasil dan memuaskan. Selain untuk konsumsi sendiri, hasil panen petani dari dua kecamatan ini sebagai dijual pada para penampung yang datang langsung ke sana.

Menurut anggota DPRD Kabupaten Katingan, Penyang, beberapa desa di Kecamatan Tasik Payawan yang hasil pertaniannya cukup berhasil antara lain Petak bahandang, Luwuk Kanan dan Luwuk Kiri.

“Sementara di Kecamatan Kamipang, seperti Desa Asem Kumbang, Baun Bango dan beberapa desa lainnya,” ujarnya, selasa (12/3/2019).

Selama ini, lahan yang digunakan masyarakat untuk bertani ada yang memang diolah sendiri. Sebagian, ada pula lahan yang dibuka pemerintah beberapa waktu lalu atau lahan cetak sawah.

“Untuk cetak sawah yang dibuat oleh pemerintah, telah dimanfaatkan oleh masyarakat setempat dan hasil panennya cukup baik,” tutur anggota DPRD asal Daerah Pemilihan (Dapil) Katingan II ini.

Memang diakui penyang, sistem pertanian yang gunakan masih menggunakan pola lama. Pasalnya, dua kecamatan ini masih rentan terjadinya banjir. Ketika musim pengujan, debit air akan naik sehingga tidak bisa melakukan penanaman benih padi.

“Jadi haris menunggu musim kemarau, sehingga panen hanya satu kali dalam setahun,” kata Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Selain dikonsumsi sendiri, hasil pertanian masyarakat sebagian dijual kepada para penampung yang biasanya datang dari luar kecamatan maupun luar Katingan.

“Memang harganya bisa lebih tinggi, jika mau menjual ke ibukota kabupaten. Namun pengeluaran untuk transportasinya, juga dianggap tinggi. Sehingga mereka lebih baik menjualnya kepada penampung yang datang,” tutur Penyang. (sog)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS:
error: Content is protected !!