PALANGKA RAYA -Menangkal Terorismedengan Meminimalisasi Faktor Penyebabnya Masalah radikalisme yang kini menjadi ancaman keutuhan NKRI bisa diata

Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Dr. H. Masrawan, saat tampil sebagai salah satu pemateri Focus Group Discussion (FGD) upaya menangkal radikalisme yang digelar di Aquarius Boutique Hotel, Palangka Raya, Senin (1/10/2018).
PALANGKA RAYA -Menangkal Terorismedengan Meminimalisasi Faktor Penyebabnya Masalah radikalisme yang kini menjadi ancaman keutuhan NKRI bisa diatasi dengan meminimalisir empat faktor penyebabnya.
Hal itu disampaikan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Dr. H. Masrawan, saat tampil sebagai salah satu pemateri Focus Group Discussion (FGD) upaya menangkal radikalisme yang digelar di Aquarius Boutique Hotel, Palangka Raya, Senin (1/10/2018).
Dijelaskan Masrawan, radikalisme adalah suatu konsep atau semangat untuk melakukan perubahan kehidupan politik secara menyeluruh dan mendasar. Ironisnya, tujuan perubahan tersebut dilakukan tanpa memperhitungkan peraturan, ketentuan konstitusional, politis, dan sosial yang sedang berlaku.
Dia melanjutkan, terdapat empat faktor penyebab munculnya radikalisme ini. “Pertama, kesukuan, fanatisme sempit, dan separatisme. Kedua, kemiskinan dan kesenjangan sosial. Ketiga, pemahaman agama yang keliru, dan keempat karena pengaruh global,” rincinya.
menurutnya, keempat faktor tersebut kemudian memunculkan pola pikir radikal di kalangan masyarakat. Setelah fase awal itu, di benak mereka lantas muncul keinginan untuk mewujudkan perubahan dengan segala cara, dan pada gilirannya melakukan aksi-aksi terorisme.
Upaya meminimalisir keempat faktor tersebut, terang Masrawan, sudah sepatutnya menjadi upaya bersama seluruh elemen bangsa untuk menghilangkan radikalisme.
Selain Kepala Kanwil Kemenag, FGD yang digelar Kepolisian Daerah (Polda) Kalteng ini juga menampilkan sejumlah pembicara lain, di antaranya Ketua Bidang Susbudkum Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Kalteng Dr Sabian ustman, Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Dr Slamet Winarno, dan AKBP Budi Nasution dari kepolisian. (ir)
COMMENTS