KASONGAN,GK - Jelang Musyawarah Kabupaten (Muskab) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Katingan yang rencananya digelar awal Maret nanti, sejuml
KASONGAN,GK – Jelang Musyawarah Kabupaten (Muskab) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Katingan yang rencananya digelar awal Maret nanti, sejumlah kandidat mulai bermunculan. Hingga kini, setidaknya ada enam calon yang menyatakan siap maju dalam pemilihan tersebut, yakni Sarnadie, Toni Yosepta, Emo Tuah Pahlevi, Pengan D. Timpun , Risnaduar, dan Suparto.
Masing-masing mengklaim sudah mengantongi surat pernyataan dukungan dari pengurus cabang olahraga yang berada di bawah naungan KONI Katingan.
Terkait pemilihan Ketua KONI Katingan periode 2018-2022 tersebut, bakal calon atas nama Suparto optimistis bakal meraup suara terbanyak dalam musyawarah tersebut. Dirinya mengaku sudah mendapat restu dari pimpinan hingga berhasil meraup dukungan dari sejumlah Pengkab olahraga.
“Saya sudah mendapat restu dari pimpinan, sementara sudah mendapatkan enam dukungan Pengkab olahraga. Kalau periode sebelumnya, minimal dukungan cuma sebanyak tiga suara saja. Tapi untuk tahun ini diperkirakan bakal lebih banyak, karena terjadinya penambahan jumlah Pengkab olahraga di KONI,” ungkapnya, Selasa (27/2).
Anggota Pengkab Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) Katingan bahkan telah merancang visi misi hingga program yang bakal ditawarkan.
“Berbagai persyaratan sudah saya persiapkan. Jika nantinya terpilih dan dipercaya sebagai ketua, saya berjanji akan membenahi manajemen di internal KONI terlebih dahulu. Salah satunya manajemen keuangan yang terkait dengan dana pembinaan,” sebutnya.
Anggota TNI aktif berpangkat Serka di Kodim 1015 Sampit di Kasongan ini menuturkan, selama ini dana atau anggaran yang diserahkan KONI kepada masing-masing Pengkab olahraga bersifat gelondongan dan terkesan tidak terarah.
“Kalau dulu diserahkan satu kesatuan yaitu berupa dana pembinaan dan dana kegiatan. Jika terpilih, maka akan saya pisahkan menjadi dana khusus pembinaan dan dana khusus kegiatan. Cara seperti ini akan lebih terarah penggunaannya,” sebutnya.
Contohnya dana untuk kegiatan, anggaran ini sepenihnya diperuntukan guna membiayai kegiatan/event masing-masing cabor. Sedangkan dana pembinaan, dikhususkan untuk pengadaan sarana dan prasarana hingga pembinaan atlet di masing-masing cabor. Misalnya, membeli perlengkapan tinju, taekwondo, melatih atlet tenis meja, dan lain sebagainya.
“Masing-masing Pengkab olahraga nantinya diarahkan untuk membuat rancangan anggaran, yaitu RAB khusus pembinaan dan kegiatan. Bantuan anggaran tersebut nantinya wajib dilaporkan secara transparan dan sistematis guna meminimalisir terjadinya penggelapan,” tegasnya.
Ditanya solusi untuk mengatasi minimnya anggaran yang kerap membelenggu KONI dalam menjalankan setiap program hingga pembinaan. Suparto mengaku punya sejumlah langkah yang dapat ditempuh, salah satunya dengan memanfaatkan dana CSR perusahaan besar di Katingan.
“Minimnya finansial merupakan faktor utama yang sering dikeluhkan hampir semua Pengkab olahraga dan saya sadari memang seperti itu. Jika terpilih nanti, maka saya akan melakukan pendekatan agar pihak ketiga dapat menyalurkan CSR nya kepada KONI ataupun Pengkab dalam rangka pembinaan atlet di setiap cabang olahraga,” tuturnya.
Sementara itu, kandidat lainnya Risnaduar juga mendeklarasikan dirinya siap maju dalam pemilihan ketia KONI Katingan periode 2018-2022 tersebut. ASN aktif di Pemkab Katingan ini berjanji bakal membawa perubahan di tubuh KONI jika dirinya dipercaya menjadi ketua.
“Langkah pertama yang akan saya lakukan yaitu menjalin hubungan dan selalu berkomunikasi dengan berbagai komponen. Detailnya akan saya sampaikan pada Muskab nanti,” pungkasnya. BS
COMMENTS